AhLaN WaSaHLaN To My BlogGer

Assalamualaikum

Sunday, April 11, 2010

Muhasabah Cinta Seorang Istri

Baik, ramah, cerdas, baik hati, pengertian. Itulah penjelasan singkat mengenai seperti apa calon suami saya jika ditanya setiap orang. Ada kebanggaan dalam diri ketika memperkenalkannya di hadapan keluarga, atau teman lainnya. Sifat-sifat baik itulah yang akhirnya mengokohkan kesimpulan dalam hati saya untuk maju ke arah yang tidak main-main, pernikahan.
Satu bulan menikah adalah masa-masa paling membahagiakan dalam hidup kami. Bahkan kebahagiaan ini melebihi kebahagiaan seorang mahasiswa yang lulus ujian dengan nilai cumlaude. Beberapa rencana ke depan segera kami susun. Keuangan, pendidikan, anak, dan lain-lain. Tapi rasa bahagia itu perlahan melunak, datar, dan akhirnya netral. Perlahan namun pasti, suami saya mulai menunjukkan perubahan sikapnya. Tak hanya dia, saya pun merasa jengah. Bosan rasanya tiap hari harus mengingatkan dimana menyimpan pakaian kotor, menyiapkan nasi di piring tiap pagi, padahal sudah jelas setumpuk piring berada di hadapannya. Tak hanya itu, ia pun lebih temperamental. Pulang kerja marah-marah dengan alasan capek. Ditanya baik-baik jawabnya membentak. Rasanya saya adalah istri termalang di dunia. Sepertinya saya telah salah memilihnya, salah dengan penilaian dan segala kebanggaan akan dirinya ketika masa sebelum menikah dulu, salah dengan segala persepsi akan kematangan pemikirannya.
Hampir dua bulan sudah saya tidak merasakan nikmatnya bumbu pernikahan. Semua berjalan seperti seseorang menikmati nasi goreng. Dari aromanya tercium begitu sedap, tapi ketika masuk ke mulut, tak lain ia hanyalah beberapa butiran nasi yang menjelma menjadi bentuk lain.
Adalah buku "Muhasabah Cinta Seorang Istri" yang kemudian menggugah hati saya untuk membenahi rumah tangga. Berusaha menerima Si dia apa adanya dan berusaha memperbaiki diri sendiri agar bermakna bagi kehidupannya.
Buku Muhasabah Cinta Seorang Istri mengajarkan kita bagaimana menghadapi berbagai macam karakter suami tanpa terkesan menggurui. Ada rubrik berjudul "Sersan (Serius tapi Santai)" yang berisi tips dan trik dalam menghadapi masing-masing karakter suami. Contoh-contoh disajikan dengan sebuah cerita pendek yang mengandung hikmah, hingga tanpa dikomando pun pembaca pasti berfikir "Bagaimana jika keluargaku seperti kisah itu" Kisah-kisah yang penuh hikmah dan inspiratif karya penulis-penulis terkenal yang tergabung dalam Forum Lingkar pena ini berhasil membuat para istri dan wanita lain, atau bahkan para pria merenung, memikirkan bagaimana rumah tangga mereka selama ini, dan mengumpulkan semangat yang tercecer untuk kembali membentuk sebuah keluarga yang harmonis, tenang, penuh kedamaian dan beraroma syurga.
Buku ini juga tepat bagi Anda para wanita yang akan melangsungkan pernikahan, sebagai bekal nanti ketika sudah memasuki dunia baru yang penuh misteri, bernama pernikahan.
Selamat membaca!

No comments: